Senin, Oktober 10, 2011

SEJARAH NABI MUHAMMAD S.A.W


Nabi Muhammad s.a.w. adalah anak Abdullah bin Abdul Muttalib. Ibunya bernama Aminah bintiWahab. Kedua orang tuanya itu berasal dari suku Quraisy yang terpandang dan mulia. Ketika Nabi Muhammad s.a.w. masih di dalam kandungan ibunya, Abdullah, ayahmya, pergi ke negeri Syam (Siria) untuk bardagang. Tetapi, sepulang dari sana, ketika sampai di Madinah, ia menderita sakit dan wafat dalam usia 18 tahun. Abdullah dimakamkan di kota Madinah. Maka, Nabi Muhammad s.a.w. dilahirkan dalam keadaan yatim.
Kemudian ketika Nabi Muhammad s.a.w. baru berusia 6 tahun, Siti Aminah jatuh sakit di desa Abwa’ (antara Makkah & Madinah). Beberapa saat kemudian, ia wafat di sana, meninggalkan nabi Muhammad s.a.w. Maka jadilah Nabi Muhammad s.a.w. yatim piatu.
Beliau kemudian dipelihara oleh kakeknya Abdul Muttalib. Tiga tahun kemudian Nabi Muhammad s.a.w. dipelihara oleh Pamannya Abu Thalib karena kakeknya telah meninggal dunia.ketika berusia 12 tahun, Nabi Muhammad diajak pamannya itu berdagang ke Syam. Sampai di suatu dusun perbatasan Syam, Abu Thalib bersama kemenekannya itu singgah di rumah seorang pendeta Nasrani yang sholeh, bernama Bahira. Dari kitab Taurat dan Injil yang dipelajarinya, pendeta Bahira dapat mengetahui ciri-ciri kenabian yang ada pada diri Nabi Muhammad yang masih kecil itu. Maka, dengan serta merta, pendeta memberitahukan hal itu kapada Abu Thalib seraya berkata: “Wahai saudaraku, sesungguhnya anakmu ini adalah manusia pilihan Allah, calon pemimpin manusia di dunia ini. Maka jagalah ia baik-baik. Bawalah ia kembali, sebab aku khawatir ia diganggu oleh orang-orang Yahudi di negeri Syam. Bahkan, jika sekiranya kaum Yahudi itu mengetahui bahwa ia adalah calon Rasul Allah, Maka tentulah ia akan mambunuhnya.” Maka pulanglah Abu Thalib ke Makkah bersama Nabi Muhammad s.a.w. sebelum merka sampai di negeri Syam.
Ketika Nabi Muhammad berusia 25 tahun menikah dengan “Wanita Suci” Siti Khadijah yang hamper berusia 40 tahun. Ia dikenal sebagai wanita Quraisy yang mulia karena keturunan dan akhlaknya. Ia adalah wanita budiman, gemar membantu sesamanya, dan senantiasa menjaga kehormatan dirinya sehingga mandapat gelar At-Thahirah (Wanita suci).
d Memahami Sejarah Nabi Muahammad s.a.w. a
      Misi Nabi Muhammad s.a.w. untuk menyempurnakan akhlak, membangun manusia mulia dan bermanfaat.
Sebagaimana diketahui bahwa Nabi Muhammad s.a.w. adalah Rasul terakhir yang diutus oleh Allah SWT. Membawa misi ilahiyah yakni agama islam. Saat Nabi Muhammad s.a.w. diutus sebagai Nabi dan Rasul masyarakat dalam kondisi Jahiliyah. Yang dimaksud Jahiliyah adalah dalam kebodohan, dimana kondisi masyarakatnya sangatlah jauh dari nilai-nilai ketuhanan dan kamanusiaan itu sendiri.
Kondisi masyarakat saat itu, penuh dengan sifat dan sikap yang tidak manusiawi. Sehingga Muhammad s.a.w. diutus  untuk meluruskan pertama kepercayaannya, kemudian memulyakan akhlaq dari manusia itu sendiri. Sungguh misi yang sangat besar dan mulya.
          Pada awalnya Nabi Muhammad s.a.w. tentunya mendapat perlawanan yang sangat dahsyat, dan bertubi-tubi baik dari kalangan keluarganya maupun dari masyarakat sekitarnya. Tetapi Nabi Muhammad saat itu dengan keyakinan yang tinggi untuk membawa risalah ilahiyah yakni agama islam, agama yang telah dibawa oleh rasul-rasul sebelumnya.
          Nabi Muhammad s.a.w. bersabda:


“Sesungguhnya aku diutus hanyalah untuk menyempurnakan keutamaan akhlaq” (HR. Ahmad dan Baihaqi)
          Karakternyalah yang merubah secara revolusioner kehidupan manusia dijamannya dan sesudahnya. Dari masyarakat dan manusia jahilliyah menjadi suatu masyarakat modern, dimana anggota-anggota masyarakat itu terdiri dari manusia-manusia baru, menjadi manusia yang beriman dan bertaqwa kepada Allah S.W.T. Baik kawan maupun lawan mengagumi akan keluhuran akhlaqnya, masyarakat ketika itu memberinya gelar al-amin (terpercaya).
          Al-Qur’an sendiri menyatakan, bahwa beliau adalah orang yang memiliki akhlak yang agung dan perlu dicontoh oleh manusia sebagaimana firman Allah S.W.T:

“Dan sesungguhnya kamu benar-benar berbudi pekerti yang agung.” (QS. Al Qalam ; 4)
          Dalam ayat yang lain disebutkan :



Artinya: “Sesungguhnya telah ada pada (diri) Rasulullah itu suri teladan yang baik bagimu (yaitu) bagi orang yang mengharap (rahmat) Allah dan (kedatangan) hari kiamat dan Dia banyak menyebut Allah” (QS. Al Ahzab : 21)
          Akhlak beliau itulah yang menjadi modal besar dalam hidup kepemimpinan menandatang, menumbuhkan wibawa yang kuat dan daya tarik yang hebat.
      Misi Nabi Muhammad s.a.w. sebagai rahmat bagi alam semesta, pembawa perdamaian, kesejahteraan dan kemajuan masyarakat.
Nabi Muahammad s.a.w. adalah pembawa risalah terakhir dari seluruh rangkaian para Nabi dan Rasul Allah, sehingga tentunya isi dan ajarannya menyempurnakan dari ajaran sebelumnya dan berlaku untuk sepanjang jaman yakni dari diutusnya Nabi Muhammad s.a.w. tidak hanya untuk sebagian kaum tertentu sebagaimana diutusnya para Nabi dan Rasul terdahulu tetapi untuk seluruh umat manusia.    
Tujuan Allah mengutus Nabi Muhammad yang membawa agama-Nya itu, tidak lain hanyalah agar mereka berbahagia di dunia dan akhirat.
Agama Islam adalah agama yang berusaha sekuat tenaga menghapuskan perbudakan dan penindasan terhadap manusia yang lain. Perbaikan-perbaikan tentang kedudukan wanita yang waktu itu hampir sama dengan binatang dan, pemerintah melakukan jihad untuk memerangi kebodohan dan kemiskinan.
Sejarah hidup dan perjuangan Nabi Muhammad s.a.w. adalah contoh paling baik.
      Meneladani perjuangan Nabi dan para sahabat dalam menghadapi masyarakat Makkah.




Allah memerintahkan kepada Nabi Muhammad s.a.w. untuk Berdakwah kepada masyarakat yang lebih luas sehingga kita umat islam semakin bertambah. Karenanya, muncul beberapa reaksi dari orang-orang kafir Makkah untuk merintangi perkembangan Islam. Mereka memberikan julukan-julukan jelek  kepada Nabi dengan tujuan untuk menghindarkan masyarakat dari ajakan beliau untuk masuk Islam. Diantara julukan-julukan jelek itu adalah “orang gila”, ”tukang sihir”,  “ahli sya’ir”, ”pendusta” , dan lain sebagainya.
Orang-orang kafir tak henti-hentinya berusaha untuk menghentikan Nabi Muhammad s.a.w. berdakwah. Bahkan suatu ketika beberapa utusan orang kafir dating kepada Abu Tholib, paman Nabi, memaksa dengan mengancam akan mencelakakan Muhammad jika Abu Tholib tidak mau menasehati Nabi Muhammad untuk berhenti dari berdakwah. Karena itulah Abu Tholib terpaksa menyampaikan sikap keberatan orang-orang kafir terhadap dakwah Nabi Muhammad kapada Beliau. Maka Beliau menjawab, “Wahai pamanku! Demi Allah. Seandainya mereka meletakkan matahari di tangan kananku dan bulan di tangan kiriku agar aku menghentikan dakwah ini, niscaya aku tidak akn berhenti berdakwah sampai Allah memenangkan agama ini atau aku binasa karenanya”. Melihat tekad keponakannya itu,Abu Tholib berkata, “Wahai anak saudaraku, lakukanlah apa yang enkau kehendaki. Demi Allah. Aku tidak akan menyerahkan engkau pada kaum Quraisy”.
Orang-orang kafir juga melakukan beberapa bentuk penganiayaan kepada Nabi dan para sahabat, diantaranya:
Ë Abu Jahal pernah akan melempari Nabi dengan batu. Namun tidak berhasil, karena dilihatnya di depan ada seekor unta yang hendak menyeberang.
Ë Uqbah bin Abi Muith mencekik Nabi dengan serban ketika Nabi sedang sholat. Namun digagalkan oleh Abu Bakar yang segera membanting Uqbah.
Ë Para sahabat Nabi Muhammad s.a.w. juga menerima penganiayaan diluar batas kemanusiaan.
Dan masih banyak lagi kekejaman orang-orang kafir Quraisy kepada Nabi Muhammad s.a.w. dan para sahabatnya. Tindakan mereka ini merupakan kesulitan utama untuk menyebarkan Islam karena hal ini dapat mempengaruhi orang lain menjadi takut memeluk agama islam.
Selama kurang lebih dua setengah tahun lamanya sesudah menerima wahyu pertama, barulah Rasulullah menerima wahyu yang kedua yang berbunyi:
Wahai orang yang berselimut, bangun dan berilah peringatan! Besarkanlah nama Tuhanmu, bersihkanlah pakaianmu, jauhilah perbuatan maksiat, janganlah kamu memberi karena hendak memperoleh yang lebih banyak. Dan hendaklah kamu bersabar untuk memenuhi perintah Tuhanmu”. (QS. Al Muddatsir : 1-7)
          Dengan turunnya wahyu ini, jelas sudah apa yang harus beliau kerjakan dalam menyampaikan risalah-Nya yaitu mengajak manusia untuk beribadah kepada Allah SWT saja. Inilah permulaan perintah menyiarkan agama Allah kepada seluruh ummat manusia.
1. Dakwah Tertutup
Mulailah Rasulullah secara sembunyi-sembunyi mengajak keluaarganya yang tinggal dalam satu rumah dan sahabat-sahabat beliau yang dekat, seoarang demi seorang. Beliau mengajak untuk memeluk agama Islam yaitu meninggalkan agama berhala dan beribadah kepada Allah Yang Maha Esa saja. Tahap pertama dakwah beliau ini, beberapa anggota keluarganya benyak yang menyambut baik dan masuk islam. Tapi tidak sedikit pula yang menentangnya. Demikian juga sahabat-sahabat beliau ada beberapa orang yang mau masuk islam.
Cara dakwah ini sementara dilakukan untuk menghindari fitnah masyarakat yang ada (bangsa Quraiisy), karena tantangan pada waktu itu begitu besarnya. Ini juga merupakan strategi dalam dakwah untuk keberhasilan menyebarkan agama islam.

2.Dakwah Terbuka
Tiga tahun lamanya Rasulullah s.a.w. melakukan dakwatul afraad yaitu ajakan masuk Islam pada oreng per orang secara sembunyi-sembunyi yang dilakukan dari satu rumah ke rumah lainnya.
Kemudian setelah itu, turunlah wahyu Allah SWT surat Al Hijr ayat 94 yang berbunyi:
“Maka berterus teranglah dengan apa yang telah diperintahkan kepadamu dan berpalinglah dari orang-orang musrik”.
                Mulailah Nabi Muhammad s.a.w. berdakwah (mengajak) kaumnya secara umum di tempat-tempat terbuka untuk mengesakan Allah dengan beribadah hanya kepada-Nya saja. Pertama kali seruan (dakwah) yang bersifat umum beliau tujukan kepada kerabatnya sendiri, lalu kepada penduduk Makkah secara umum yang terdiri dari beberapa lapisan masyarakat yaitu bangsawan, maupun hamba sahaya. Kemudian kepada kabilah-kabilah Arab dari berbagai daerah yang datang ke Makkah untuk mengerjakan haji.
a Adapun hikmah materi dakwah yang disampaikan Rasulullah yaitu ajaran Islam secara umum   d
1.     Segi keagamaan (kepercayaan)
2.    Segi moral (akhlak)
3.   Segi politik (kenegaraan)
Penyusun: 
Kilau Gemilang Putri

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

comment please, (✿◠‿◠)